Asslamualaikum wr wb Sebenernya kurang percaya diri saya ini menulis melanjutkan yang kemarin......
Setelah kembalinya kami dari kalimantan kejawa tengah emak yang dulu dimanja
bapak tidak pernah bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga biasa. gini harus bekerja
untuk menghidupi kami anak anaknya.pada saat itu hanya ada pekerjaan menyadap
karet. karna beliu belum pernah kerja sama sekali pekerjaan tersebut ea cuman ambil
separo. pada saat itu upah menyadap karet tujuh ratus perak itu klo bisa menyadap
karet empat ratus batang pohon karet, karna emak cuma mampu menyadap dua ratus
pohon saja beliu harus menerima upah tiga ratus lima puluh rupiah saja..
upah segitu buat menghidupi keempat anak anaknya masihlah jauh dari kata cukup
emak pernah ninggalin kita bekerja dijakarta karna mungkin upah yang beliu trima
dijawa tidak cukup selama tiga bulan kami dipisahkan sosok emak.kami ikut saudara
sampai berpencar dilain kota .emak bekerja sebagai pembantu rumah tangga
dari hasil kejakarta emak bisa bayar sebagian utangnya,kemudian kami dikumpulkan
kami bisa berkumpul kembali kemudian emak tidak pernah meninggalkan kami anak
anaknya...
kata kata yang sllu kami dengar dari emak bila kami minta sesuastu ealah
GEMBONG ORA NGILO KLUNTUNG
kami suruh ngaca siapa kami ini kok minta ini itu dan yang pasti emak juga
bilang mosok yo ora klakono kowe kowe besok...suatu saat pasti akan terlaksana
apa yang kami mau...begitulah doa beliu buat kami anaknya
BERSAMBUNG lgi minta ijin critain masku yang nomor dua beliu sangat inspiratif
karna beliulah yang paling berhasil diantara kami
waallaikumsalam warohmatullahiwabarokatu..
BalasHapusCinta ibu sepanjang jalan tidak terbatas oleh ruang dan waktu, kewajiban kita anak-anaknya mencintai ibu
setuju
Hapusbetol....setuju juga
Hapusperjuangan seorang ibu demi si buah hati....
BalasHapuslanjutkan kang,
trimakasi suhu
HapusSalut... salam buat emaknya ya Lik...
BalasHapusSiap bang... Trimakasi
Hapus